Kira-kira beginilah gambar motor pertama saya sewaktu kelas 5 SD (sekitar tahun 1994). Honda Supercub 800 tahun pembuatan 1983. Angka 800 ini bukanlah 800cc (kalau memang iya 800cc pasti gokil tuuhh...), tapi artinya 80cc saja untuk kapasitas silindernya. Konfigurasi mesin 1 silinder berpendingin udara menggunakan penguapan bensin dengan karburator.
Performa
Performa
Bicara kapasitas mesin yang mungil, ya sebanding sih sama kecepatan dan tenaganya sebanding dengan mesin mininya. Begitu elektrik starter yang canggih pada jamannya tersebut ditekan, maka mesin pun akan berkitir halus nyaris tak terdengar, apalagi motor tersebut pakai knalpot orisinal maka tambahlah halus bunyi mesinnya. Syukur motor tersebut memang dalam kondisi terawat, sehingga performanya dapat dijajal langsung.
Ceritanya nih...saya sudah bisa naik motor dengan lihainya..hehehe..;)...Masukan gigi 1 dan grip gas pun dipelintir maka motor pun menggelinding halus dan tenaga pada putaran rendah pun terbilang pas (pas ngemposnya..hihihi). Grip gas dipelintir lebih dalam, kok masih segitu-segitu juga kecepatannya. Setelah melihat trek jalan yang panjang baru deh saya berani masuk gigi2 dan 3 wuuuuzzz..60 kpj pun diraih setelah disalip oleh Honda Astrea Grand terlebih dahulu hahahaha.. Selagi saya menikmati angin yang cepat ke muka saya, eh tiba-tiba ada ayam jago (bukan ayam yang lain ya...) menyeberang jalan dengan enaknya. Untunglah kedua rem tromol bekerja dengan baik menghentikan laju motor saya...sambil bokong pun merosot ke depan karena jok licin yang terbuat dari bahan kulit campur plastik. Lumayan juga nih motor gumamku.
Handling
Aneh memang, nih motor banyak bahan material besinya. Tapi saya merasa enteng-enteng saja membawanya. Manuvernya ringan dan mudah diliuk-liukan. Kecepatan tinggi pun terbilang stabil, padahal suspensinya sudah lemah. Sampai saat ini pun saya masih terheran-heran nih motor bisa begitu ya? dan akhirnya saya give appreciate buat para professor pembuat motor ini.
Desain
Pada saat orang lain sudah era Honda Astrea Grand, saya hanya bisa berbangga dengan Honda tua ini. Dengan desain mengotak dan semua perangkat bodi dibuat mengotak. Dari mulai spion, lampu sein, spidometer, lampu rem belakang, hingga lampu senja yang berada di tebeng depan juga turut mengotak. Untung sang penunggang bukan kotak sehingga bisa mengimbangi antara kotak dan bulat ahahhaa. Bagi saya sih unik, malah sekarang desain mengotak dan lancip lagi populer. Sepertinya desainer-desainer sudah mulai bosan dengan bentuk motor yang itu-itu saja.
Fitur?
Ada tanda tanya di sub judul itu memang bingung. Fitur yang ada di motor hingga sekarang Honda Supra X125 (Taon Millenium gichuu??) bila dibandingkan tidak beda jauh. Rem belakang ada, sein ada, lampu depan ada, rem tromol belakang ada, tombol klakson ada, elektrik starter ada, spion ada, spidometer ada. Hayo bro sebutin fitur yang lain selain ada penambahan rem cakram depan, kapasitas dan sistem mesin yang naik, dan velg palang? So classic never die ha?
Konsumsi BBM
Mesin Kapasitas mungil begini perlu dibahas gak yah? hihihi..seingat saya (sesuai judulnya...), isi bensin di eceran (karena pom bensin diluar kompleks) 2 liter bensin premium sudah bisa dipakai wara-wiri kompleks rumah yg lumayan luas sekitar 2 minggu. Jadi rumusnya adalah bukan berapa km/liter, tapi waktu itu rumusnya menjadi 2 minggu seliter.
Perawatan Berkala
Untungnya motor kondisi second hand yang saya dapatkan mempunyai kondisi yang baik, sehingga untuk perawatan sehari-hari tidak neko-neko. Paling bersihkan motor, ganti oli rutin sesuai anjuran bapak saya, hingga isi bensin. Untuk bengkel setahu saya bisa di semua bengkel amatir dan sparepart pun kadang bisa kanibal merk motor lain. Oh iya sparepartnya mudah didapat (pada waktu itu) dan berharga murah.
Kesimpulan
Sudah mulai jarang populasinya motor ini saat ini. Malah lebih banyak popolusi BMW (Bebek Merah Warnanya) alias C70 karena memang desainnya terlihat lebih klasik. Motor ini memang diperuntukan untuk perjalanan jarak dekat dan memang terbukti dengan kapasitas mesin yang kecil dan bodi yang enteng.
No comments:
Post a Comment