Thursday, January 10, 2013

REVIEW: BMW 120i 2005

BMW 120i Tahun 2005
Bayerische Motoren Werke atau yang kita panggil di tanah air kita BMW atau Bi-Em memang terkenal untuk membuat mobil-mobil lux namun bernuansa sporty.  Agen 007 atau James Bond sejatinya merupakan agen Inggris yang seharusnya menggunakan mobil-mobil lansiran Inggris, pernah mempercayakan BMW buatan Jerman sebagai kendaraan andalannya, seperti BMW 750i dan BMW Z4.  Kepiawaian BMW dalam membesut mobil-mobil sporty elegan memang terbukti di kendaraan yang pernah saya pakai beberapa waktu silam (2010-2011)

Performa
Pertama saya pakai dan saya menstarter mobil ini sensasinya luar biasa.  Suara staternya terkesan berat dan begitu mesinnya start serasa mendengar bunyi mesin V6 atau V8 benar-benar macho.  Padahal konfigurasi mesinnya hanya 4 silinder segaris berkapasitas 1.995cc.  Suara yang meyakinkan tersebut memang mewakili tenaga yang besar.  BMW yang saya pakai ini menggunakan transmisi bertipe otomatis 5 percepatan steptronic.  Masuk ke gear D dan segera tancap  gas yang saya rasakan adalah tenaga agak lemot pemirsa.  Memang karakter mobil eropa demikian, namun begitu menyentuh 2.500 rpm baru deh terasa tenaganya seperti tertarik ke belakang.  Sudah saya tes di Cipularang semburan tenaga 150 hp/6.200rpm menuju jakarta, akselerasi dari diam di gerbang tol hingga 100 kpj cepat diraih, ya kira-kira secepat saya menyimpan kartu tol, power window tertutup dengan otomatis, dan melihat ke arah belakang dengan melirik spion sepintas saja.  Kecepatan maksimum yang pernah saya rasakan adalah hingga 205 kpj dan masih tersisa nafasnya untuk lebih cepat lagi, namun apa daya nyali ciut dan istri menunggu di rumah, jadi saya urungkan niat untuk menaikan kecepatannya. hihi

4 Silinder Segaris, 1995cc ; 150hp/6200rpm
Ada cerita menarik ketika saya berkendara dengan mobil ini.  Selagi di tol Cipularang ada iring-iringan pejabat dengan berbagai mobil patwal, tak jelas siapa pejabat tersebut.  Karena sangat kesal harus menjadi follower di kecepatan konstan 100 kpj dan selalu dihalangi untuk menyalip oleh mobil patwal.  Dalam hati saya "aduh please deh mobil gw ini cepet..disuruh kecepatan segini sih mending naik sepeda aja kaleeee."  Akhirnya saya cari ancang-ancang untuk menyalip dengan berpura-pura menjadi follower yang baik di belakang mobil patwal.  Melihat kondisi jalan sebelah kiri jalan kosong, dan melihat spidometer di 100 kpj, saya langsung banting saja ke kiri dan tancap gas, mobil patwal pun kaget dan segera mengejar saya, namun mobil patwal (Mitsubishi Lancer) pun mundur kembali karena kurang tenaga untuk mengejar mobil saya. hahaha.

Handling
Tak usah diragukan lagi untuk handling sekelas BMW.  Suspensi depan alumunium double-joint thrust rod spring strut dan suspensi belakang independent 5-arm axle in lightweight steel handal dalam meredam jalan yang bergelombang di kecapatan tinggi.  Pengendalian stir sangat akurat, sayangnya stirnya terasa berat ketika dipakai parkir atau bermacet-macet di kota tapi cukup membantu dalam mengemudi di kecepatan tinggi.  Beratnya setir ini sangat menggangu untuk pengemudi wanita, karena berat stirnya apabila di analogikan seperti tidak memakai power steering.

Desain bodi yang streamline dengan bonnet yang panjang
Desain
Radiator grille ganda dengan desain bonnet yang memanjang sudah menjadi ciri khas mobil buatan BMW.  Garis bodi ke belakang berdesain streamline dengan lekuk indah siapa yang tidak terpincut untuk melihat dan mengisyaratkan kecepatan.  Lampu belakang yang mengikuti garis bodi samping tampak serasi menghiasi bodinya yang menurut saya sporty elegan.  Sayangnya spion yang cukup lebar tersebut menggangu untuk parkir, karena belum menganut electric foldable, sehingga kita harus melipat spionnya secara manual dari luar mobil.


Nuansa dashboard yang sporty
Fitur
Sesuai dengan kecepatan dan kekuatan mesinnya yang dimilikinya, maka sistem pengereman juga harus mumpuni dengan front & rear disc brake with vacuum assist, ABS, ABC, EBD, CBC, dan ASC sangat pakem ketika dipakai pengereman.  Ketika di Cipularang pun saya tak ragu untuk mengerem mendadak ketika melewati bahu jalan karena ada material pembangunan jalan.  Dari 120-0 kpj serasa anteng saja tidak menunjukan gejala slip dan mobil tidak terpanting-panting dan yang pasti merasa safety karena terdapat SRS airbag di stir, sisi penumpang, dan curtain airbag.  Menurut spesifikasi sih ada 8 titik airbag yang terpasang pada mobil ini

Jok dengan balutan kain fabric biasa
bagasi yang sempit dan
kursi tidak terlipat rata dengan lantai
Jack audio aux in 3,5mm













Untuk urusan interior, joknya bukan dari kulit, melainkan kain fabric biasa.  Head unit audio terintegrasi hanya bisa melantunkan lagu dengan format CD audio biasa bukan MP3 seperti kebanyakan mobil baru sekarang.  Namun ketersediaan jack aux in 3,5mm dapat mengatasi kesalnya keterbatasan
unsur entertainment dengan memasang kabel jack 3,5 mm ke HP saya.  Kualitas plastik dashboard sangat baik finishingnya dan bernuansa black silver sporty banget bro. Sayangnya dinodai dengan tidak ada tempat penyimpanan minuman.  Ciyuz ini mobil gak ada satupun tempat penyimpanan minuman, ketika saya beli jus alpukat yang belum habis pun harus dipegang oleh istri saya karena tidak ada satupun tempat menyimpan gelas.  Setelah itu ini mobil sangat pelit untuk urusan barang bawaan, bagasinya cukup sempit dan kursi belakang tidak terlipat dengan rata dengan lantainya.  Walah sangat ribet bawa barang bawaan nih.

Konsumsi BBM
Salah satu bahasan yang terpenting dalam ulasan disini adalah konsumsi BBM.  Saya akan bilang bahwa mobil ini boros banget!..Pemakaian sehari-hari oleh istri saya di Kota Bandung adalah rute antara kompleks antapani hingga asia afrika dengan kondisi macet.  Kira-kira dari rumah hingga kantor berjarak 6 km dengan pencapaian waktu setengah jam dan dipakai untuk makan siang keluar kantor sesekali. Konsumsi bensin seminggu full pertamax hingga angka meteran di posisi 1/4 tangki kurang adalah sekitar Rp.350.000,- atau sekitar 35 liter.  So itung saja sendiri oleh bro, boros gak seminggu habis 35 liter dengan jarak tempuh perhari adalah 16 km, jadi kira-kira perminggu menempuh jarak 112 km...jadi kira-kira berapa borosnya bro? saya gak tega ngasih tau ke bro semuanya.  Pemakaian jalan tol agak lumayan berkurang borosnya, lumayan bisa mencapai 8 km/liter.

Perawatan Berkala
Kondisi mobil yang bekas dan kondisi mesin masih prima ketika saya dapatkan tidak menemui kendala yang berarti.  Hanya harus mengganti oli, filter oli, saringan udara, dan kampas rem.  Dari segi harganya pun hampir-hampir serupa dengan mobil keluaran Honda Accord terbaru.  Apesnya unit mobil yang saya dapatkan ini ACnya panas.  Ternyata setelah diisi freon tidak berpengaruh, karena kompressor bocor, akhirnya saya ganti kompressor sepaket habis 8 juta rupiah.  Apes kedua nih AC lambat dinginnya, ternyata setelah diusut kembali ada perangkat lainnya yang harus diganti sepaket (saya lupa nama apa, dryer, atau apalah sehingga harus bongkar dashboard segala..) habis 7 juta rupiah.  So itung aja saya habis untuk AC saja 15 Juta Rupiah.  So, yang lagi mengincar BMW 120i harus hati-hati apabila ACnya tidak dingin ya...

Kesimpulan
Mobil ini memang untuk para speedgoers yang tidak mementingkan uang untuk BBM dan mempunyai banyak penumpang di dalamnya untuk menyimpan gelas dan peralatan kebutuhan di pangkuannya..hahaha...karena memang tidak ada tempat penyimpanan gelas dan kacamata pun susah ditaruh...haduuuuhhhh...Oh iya pajak pertahunnya untuk Plat B adalah 4,8 juta rupiah.




REVIEW: Seingatnya..HONDA SUPERCUB 1983

Kira-kira beginilah gambar motor pertama saya sewaktu kelas 5 SD (sekitar tahun 1994).  Honda Supercub 800 tahun pembuatan 1983.  Angka 800 ini bukanlah 800cc (kalau memang iya 800cc pasti gokil tuuhh...), tapi artinya 80cc saja untuk kapasitas silindernya.  Konfigurasi mesin 1 silinder berpendingin udara menggunakan penguapan bensin dengan karburator.

Performa
Bicara kapasitas mesin yang mungil, ya sebanding sih sama kecepatan dan tenaganya sebanding dengan mesin mininya.  Begitu elektrik starter yang canggih pada jamannya tersebut ditekan, maka mesin pun akan berkitir halus nyaris tak terdengar, apalagi motor tersebut pakai knalpot orisinal maka tambahlah halus bunyi mesinnya.  Syukur motor tersebut memang dalam kondisi terawat, sehingga performanya dapat dijajal langsung.

Ceritanya nih...saya sudah bisa naik motor dengan lihainya..hehehe..;)...Masukan gigi 1 dan grip gas pun dipelintir maka motor pun menggelinding halus dan tenaga pada putaran rendah pun terbilang pas (pas ngemposnya..hihihi).  Grip gas dipelintir lebih dalam, kok masih segitu-segitu juga kecepatannya.  Setelah melihat trek jalan yang panjang baru deh saya berani masuk gigi2 dan 3 wuuuuzzz..60 kpj pun diraih setelah disalip oleh Honda Astrea Grand terlebih dahulu hahahaha..  Selagi saya menikmati angin yang cepat ke muka saya, eh tiba-tiba ada ayam jago (bukan ayam yang lain ya...) menyeberang jalan dengan enaknya.  Untunglah kedua rem tromol bekerja dengan baik menghentikan laju motor saya...sambil bokong pun merosot ke depan karena jok licin yang terbuat dari bahan kulit campur plastik.  Lumayan juga nih motor gumamku.

Handling
Aneh memang, nih motor banyak bahan material besinya.  Tapi saya merasa enteng-enteng saja membawanya.  Manuvernya ringan dan mudah diliuk-liukan.  Kecepatan tinggi pun terbilang stabil, padahal suspensinya sudah lemah.  Sampai saat ini pun saya masih terheran-heran nih motor bisa begitu ya? dan akhirnya saya give appreciate buat para professor pembuat motor ini.

Desain
Pada saat orang lain sudah era Honda Astrea Grand, saya hanya bisa berbangga dengan Honda tua ini.  Dengan desain mengotak dan semua perangkat bodi dibuat mengotak.  Dari mulai spion, lampu sein, spidometer, lampu rem belakang, hingga lampu senja yang berada di tebeng depan juga turut mengotak.  Untung sang penunggang bukan kotak sehingga bisa mengimbangi antara kotak dan bulat ahahhaa.  Bagi saya sih unik, malah sekarang desain mengotak dan lancip lagi populer.  Sepertinya desainer-desainer sudah mulai bosan dengan bentuk motor yang itu-itu saja.

Fitur?
Ada tanda tanya di sub judul itu memang bingung.  Fitur yang ada di motor hingga sekarang Honda Supra X125 (Taon Millenium gichuu??) bila dibandingkan tidak beda jauh.  Rem belakang ada, sein ada, lampu depan ada, rem tromol belakang ada, tombol klakson ada, elektrik starter ada, spion ada, spidometer ada.  Hayo bro sebutin fitur yang lain selain ada penambahan rem cakram depan, kapasitas dan sistem mesin yang naik, dan velg palang? So classic never die ha?

Konsumsi BBM
Mesin Kapasitas mungil begini perlu dibahas gak yah? hihihi..seingat saya (sesuai judulnya...), isi bensin di eceran (karena pom bensin diluar kompleks) 2 liter bensin premium sudah bisa dipakai wara-wiri kompleks rumah yg lumayan luas sekitar 2 minggu.  Jadi rumusnya adalah bukan berapa km/liter, tapi waktu itu rumusnya menjadi 2 minggu seliter.

Perawatan Berkala
Untungnya motor kondisi second hand yang saya dapatkan mempunyai kondisi yang baik, sehingga untuk perawatan sehari-hari tidak neko-neko.  Paling bersihkan motor, ganti oli rutin sesuai anjuran bapak saya, hingga isi bensin.  Untuk bengkel setahu saya bisa di semua bengkel amatir dan sparepart pun kadang bisa kanibal merk motor lain.  Oh iya sparepartnya mudah didapat (pada waktu itu) dan berharga murah.

Kesimpulan
Sudah mulai jarang populasinya motor ini saat ini.  Malah lebih banyak popolusi BMW (Bebek Merah Warnanya) alias C70 karena memang desainnya terlihat lebih klasik.  Motor ini memang diperuntukan untuk perjalanan jarak dekat dan memang terbukti dengan kapasitas mesin yang kecil dan bodi yang enteng.

Wednesday, January 9, 2013

BLOG ini dipergunakan sebagai catatan-catatan/curhat/uneg-uneg penulis.  Apapun yang berada di  BLOG gratisan ini akan dipergunakan semaksimal mungkin.  Kali-kali saja tulisan-tulisan yang sudah di posting di BLOG akan dapat dibaca hingga penulis sudah berumur dan dibaca oleh anak-anakku dan istriku (gak pake istri-istriku ya?! nanti disangka punya istri banyak pula..).  BLOG gratisan ini adalah sebagai bahan percobaan saya dalam menulis, apakah saya punya bakat terpendam dalam menulis? ya lihat saja nanti, toh nanti kedepannya apabila tulisan saya semakin banyak akan di upgrade ke yang berbayar.  Amiin..

Sekarang (ketika posting pertama ini..) penulis berumur kurang lebih 30 tahun kurang satu tahun...jadi berapa pemirsa?...hahahaha...(kagak mau disebut tua).  Sekarang duniaku berkutat di dunia konsultan bidang pemetaan di daerah perkotaan Bandung, Jawa Barat.  Alhamdulillah gelar sarjana sudah strata 2, yang satu sarjana Planologi dan 1 lagi magister Geodesi.  Cukuplah pendidikanku itu...#ngelap keringet dulu...padahal dari dulu saya ingin menjadi artis terkenal, kaya Sammy Simorangkir yang punya suara mantab itu, tapi memang takdir menentukan saya harus menjadi seorang konsultan dan kerja kantoran, ya sudahlah sekarang saya menjadi apa yang saya lakukan.

Kecintaanku terhadap dunia otomotif tak dapat dielakkan lagi.  Dimulai sejak saya kelas 4 SD sudah membeli tabloid-tabloid yang bergambarkan mobil atau motor-motor yang keren.  Tapi pada saat itu saya belum bisa menyetir ataupun nyemplak motor, jadi saya lampiaskan bersama sepeda Federal saya yang berwarna merah.  Mulai kelas 5 SD saya pun diajarkan sepeda bermotor.  Saya ingat waktu itu saya memakai Honda Supercub tahun 1983 warna hitam.  Motor tersebut saya pakai wara-wiri komplek rumah dan belanjaan yang disuruh ibuku.  hmmm...nikmat sekali pakai kendaraan bermotor, tinggal putar gasnya dan wuuzzz...saya sampai di tempat tujuan, namun sayangnya hanya bisa dipakai di sekitar kompleks perumahaan saja.

Kesukaan dan minatku pada otomotif saya tularkan kepada kakakku juga, hingga akhirnya sampai saat ini keluargaku pun suka dengan dunia otomotif.  Dari mulai Honda Supercub hingga saat sekarang berumur tiga puluh kurang satu, sudah mencoba berbagai kendaraan bermotor, baik itu yang kendaraan tahun tua maupun muda.  Berganti-ganti mobil dan motor sudah bisa dibilang lumrah dikeluarga saya, bahkan teman-teman saya mengatakan "Lu jual beli mobil ya?" sudah sering saya terima.  Akibat dari gonta-ganti mobil dan motor tersebut saya pun tercetus ide untuk membagikan nikmatnya dan suka dukanya memakai kendaraan bermotor.

Saya akan mencoba untuk mengulas kendaraan yang merupakan KATEGORI USED CAR pernah saya pakai, yakni:
1. Performa,
2. Handling,
3. Fitur,
4. Desain ,
5. Konsumsi BBM,
6. Perawatan sehari-hari.

Catatan penting: Ulasan ini akan saya deskripsikan secara jujur dan saya rasakan ketika saya memakai kendaraan tersebut, tidak ada pihak kedua yang ikut campur dalam mengulas masing-masing kendaraan disini.

Ok sobat semuanya...mudah-mudahan BLOG saya yg gratisan ini dapat berguna bagi para pecinta otomotif dan bagi para sobat-sobat yang sedang mencari referensi-referensi mengenai mobil atau motor yang akan dibeli.  Let's ride beybeh...bruummm...brumm...